Rabu, 18 Juni 2008

Ideologi Narsisme di Kalangan Mahasiswa

Mengamati pola dan gaya hidup sebagian mahasiswa di era neo liberal ini telah memaksa setiap sudut pandang yang kita arahkan untuk sedikit terbelalak dengan fenomena-fenomena yang terjadi berbarengan dengan semakin jauhnya nilai moral dalam berkehidupan masyarakat.

Sebagian mahasiswa telah melakukan gerakan-gerakan yang tidak ber etika. Secara jelas dan terang-terangan, terkadang oknum-oknum mahasiswa melakukan serangkaian tingkah laku yang sangat memalukan, keluaar dari batas-batas etika dan estetika dalam berkehidupan sosial.

Hal yang paling sering terjadi adalah penganutan paham narsisme dikalangan kaum terdidik ini, contoh mudahnya adalah, demi mencapai popularitas, seorang oknum mahasiswa tidak malu-malu menjajakan dirinya diluar kemampuannya.

Menjadi orang yang serba sok juga merupakan perwujudan dari ke penganutan ajaran narisime, sok tahu, sok pintar, sok terkenal, sok menjadi ikon, dan sok-sok yang lain.

Sungguh tidak masuk akal, jika hal-hal seperti ini terjadi pada mahasiswa qur ani, dan tentunya juga akan sangat disayangkan bila paham narsisme menempel dan menggelayuti jiwa intelek muda kita.

Narsis, tak ubahnya sebuah kesombongan, keangkuhan yang merugikan diri sendiri dan orang lain, maka siapapun orangnya yang mengidap penyakit ini sudah selayaknya dikarantinakan agar penyebaran penyakit dapat diminimalisir.

Oleh karena ajaran narsisme merupakan pangkal dari kehancuran suatu kaum, sudah saatnya kita kembali mengoreksi diri/ interospeksi atas kekurangan dan kelebihan kita.

Langkah ini terbukti paling mujarab untuk menanggulangi penyakit narsis yang selalu menjadikan kita lupa diri. Oleh: Yayat

Redaktur GMPP Pusat

Tidak ada komentar: