Rabu, 18 Juni 2008

Mahasiswa dan Tanggungjawab Sosial


Dari masa ke masa, dan hampir disemua belahan dunia peranan kaum intelektual dan cerdik pandai selalu menjadi garda terdepan dalam proses terjadinya perubahan. Di era Yunani kuno, Renaisance di Prancis, dan bahkan di Indonesia sendiri dapat kita simak bersama bahwa kaum intelektuallah yang telah melakukan perubahan besar.

Terlepasnya bumi pertiwi dari cengkraman jari-jari penjajah merupakan sumbangan besar dan paling konkrit yang diberikan kaum intelektual dalam pengabdiannya kepada nusantara.

Bahkan pada masa kerajaan, wali songo yang notabenenya sebagai pemberi petunjuk, pembawa berkah, dan penebar cahaya di berbagai belahan nusantara, khususnya tanah Jawa adalah merupakan kelompok atau lebih tepatnya kaum terdidik yang mampu melakukan perubahan dengan membuktikan kebenaran Islam ditengah-tengah hegemoni raja-raja dan kaum bangsawa yang tidak beragama Islam.

Semangat, dan pembuktian yang nyata oleh kaum intelektual terus berlanjut seiring dengan perputaran zaman. Berdirinya Budi Oetomo, hingga lahirnya Sumpah Pemuda adalah bentuk nyata bahwa perubahan selalu di prakarsai oleh kaum intelektual.

Buah dari semangat perubahan seperti itulah yang sekarang kita rasakan. Sebuah kemerdekaan dalam berbangsa dan bernegara, juga merupakan hasil dari proses spirit perubahan yang terus berlanjut dan berkesinambungan.

Mahasiswa, kelompok atau bagian masyarakat yang jumlahnya masih relative kecil di Indonesia yang merupakan tonggak perjuangan dalam melakukan perubahan ke arah bangsa yang lebih baik dan berkompeten menjadi sangat urgen dalam kedudukannya.

Peranan dan posisi mahasiswa yang cukup strategis ini tidak akan berarti apa-apa tanpa adanya spirit perjuangan yang menjiwainya. Oleh karena itu, siapapun yang menyandang status mahasiswa sudah sepantasnya memiliki semangat juang yang tinggi dalam kehidupan untuk kemudian diapliksikan untuk lingkungan sosialnya.

Indonesia dan Institut PTIQ Jakarta merupakan buah dari benih-benih semangat perubahan yang ditaburkan oleh the founding fathers untuk kebaikan dan kemajuan bersama. Merujuk pada harapan mulia para pendahulu dan cita-cita luhur kita sebagai mahasiswa agar kelak bermanfaat, maka, Yuk! Bareng-bareng kita sadar, masa depan menanti kita.

oleh: Yayat. H.w

Redaktur GMPP

Tidak ada komentar: